Di Madura itu ternyata ada salah satu tempat yang berpotensi menjadi wisata sejarah juga, yakni adalah Benteng Erfprins. Ini adalah benteng peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih ada di Madura, dan ternyata sudah menjadi cagar budaya lho. Namun nampaknya kondisi benteng saat ini memang tidak terawat dan sangat tidak terlihat sebagai sebuah cagar budaya.
Tempat yang berpotensi menjadi tempat wisata sejarah yang mungkin cukup menarik ini memang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan ya. Dan memang kami rasa kurang sekali perhatian dari pemerintah daerah untuk merawat dan juga menjaga cagar budaya ini supaya tetap lestari. Dan berikut ini kami akan informasikan beberapa hal mengenai Benteng yang memiliki nama Erfprins ini.
Lokasi Benteng
Bila Anda ingin mengunjungi Benteng ini, tentunya Anda itu harus tahu terlebih dahulu di mana lokasi dari benteng ini secara pasti. Jadi benteng dengan nama Erfprins ini lokasinya itu ada di jalan Raya Panglima Sudirman di kota Bangkalan. Anda pun bisa mencari di Maps dengan mudah, karena Benteng Erfprins ini memang berada di tengah kota Bangkalan yang pastinya mudah menemukannya.
Sejarah Benteng
Benteng ini memiliki sejarah yang cukup panjang, dan memang merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang ada di Madura. Benteng ini memiliki peran yang sangat penting pada masa itu untuk VOC bisa menaklukkan Madura Barat lho. Kalau dari kumpulan surat Bupati Bangkalan sendiri menginformasikan kalau benteng ini dipakai untuk mengawasi keluarga Kesultanan pada masa itu.
Namun berdasarkan beberapa peneliti dan juga surat lainnya menunjukkan kalau ternyata fungsi dari benteng ini adalah sebagai gudang senjata lho. Jadi benteng ini dipakai oleh VOC sebagai gudang senjata untuk mengatasi pemberontakan yang terjadi di Jambi, Bone, Cirebon, Bali, dan juga Jawa. Dan ada juga surat KITLV kepada kepala museum Bangkalan yang menunjukkan kalau nama benteng itu dulunya adalah Erfprins.
Jadi sebelum seperti sekarang ini benteng tersebut sempat tidak memiliki nama, karena memang tidak ada yang tahu namanya. Kemudian datanglah surat KITLV dari Belanda yang memberikan informasi kepada kepala museum saat itu mengenai nama benteng. Dan kemudian jadilah sampai saat ini nama asli benteng tersebut pun masih digunakan yakni Benteng Erfprins yang berarti Warisan Pangeran.
Bentuk Benteng
Benteng ini merupakan benteng yang dibuat dari batu putih berlepa dengan denah seperti bujur sangkar dan ada 4 bastion di keempat sudutnya. Tembok keliling benteng memiliki ketebalan 60 cm dan tinggi 3,5 meter dan pintu masuknya sendiri itu berada di sebelah Timur. Pada setiap bastion itu memiliki bentuk seperti mata panah dan memiliki lubang penembakan yang masing-masing jumlah lubangnya berbeda.
Kondisi Benteng
Kondisi bangunan benteng ini memang sekarang sangat memprihatinkan, karena sudah terlihat sangat tidak terawat. Ada sebagian benteng yang sudah berubah fungsi menjadi tempat tinggal, dan sampai sekarang pun masih tinggal di situ secara turun temurun. Kemudian juga bagian tembok pun sudah ditumbuhi lumut dan juga akar dan tumbuhan yang mungkin akan bisa mendorong tembok.
Benteng ini hampir tidak memiliki daya tarik selain bangunan tua yang memang merupakan peninggalan Belanda di Madura. Dan seharusnya pemerintah daerah melakukan restorasi secara perlahan, agar supaya Benteng Erfprins ini bisa layak menjadi cagar budaya dan tempat wisata sejarah yang menarik.